.

Pages

Senin, 12 November 2012

Idul Fitri 1433 H / Agustus 2012...

Lebaran Idul Fitri...adalah salah satu moment penting di keluarga kami. Apalagi saat ini menginjak tahun keduanya kami mencoba hidup di Jakarta, dan sepertinya akan slalu menjadi moment "mudik" saat tibanya hari Lebaran Idul Fitri..


Demikian juga tahun 1433 H / 2012 ini...mudik ayo mudik..hehe...Dikarenakan libur lebaran di kantorku adalah menjelang H-2 dan sepertinya sudah terlalu mepet....oleh karena itu harus bertahan dengan tradisi "macet dan mengantri kapal" saat di Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni. Bahkan tahun ini sampe mengalami 12 jam dalam keadaan mengantri kapal tanpa bergerak..dahsyatt.. Tapi mengingat euphoria bahagia kami untuk ke Lampung, kelelahan itu walau tetap dijalani dengan puasa, tetep aja kami nikmati... Bangganya aku melihat anak2 yang tetep bertahan puasa ditengah kepanasan dan kepenatan dalam perjalanan, Subhanallah...thanks God untuk kondisi ini..smoga mrk tetap menjadi anak2ku yang sholehah dan sholeh..aamiin..



Semua kami bergembira ria untuk menyambut kedatangan di Lampung, terutama anak2ku yang sudah remaja, Ses Tasya dan Abang Iqbal. Mereka sudah membuat janji dengan teman2 sekolah mereka saat masih di Lampung, demikian juga bagiku yang merupakan moment langka untuk menikmati keseharian di rumah tercinta kami..Mangkanya begitu kami sampai di rumah...wahhh....Humz sweet humz....Ntah mengapa rumah tercinta yang menyimpan beribu kenangan kami sekeluarga disini baik kala sedih dan bahagia tentunya, membuat kami menganggapnya itu tempat ternyaman walaupun kami saat ini tinggal di Jakarta.



Yahh...moment lebaran....bagi kami khas di Lampung so pastinya kue legit yaitu kue basah yang adonannya menggunakan telur, gula dan susu dalam takaran yang waww dan sistem dipanggang , juga kue nastar yang merupakan kue adonan mentega susu yang biasanya mempunyai isi dari selai nanas..wahhh..memang bagiku pribadi 2 macam kue ini yang menjadi ciri khas lebaran yang gak pernah ketinggalan tertata di meja tamu.



Saat lebaran itu, pastinya suamiku mewajibkan setelah sholat Ied kami akan mengunjungi orang tua ataupun yang dituakan. Saat itu moment kami dan anak2 untuk menyambung silaturahim yang mungkin sulit untuk selalu bertatap muka mengingat perbedaan lokasi tinggal kami saat ini.






Anak2 pun bersuka cita bertemu dengan sepupu2, saling tukar cerita, saling canda ria bahkan sampe janjian menginap dirumah nenenda dan juga mrk sampe nonton bareng..hehe...smoga silaturahim itu tetap terjaga dengan baiknya. Walaupun saat ini ada sedikit permasalahan yang sedang membuat kami terbatas untuk bisa mengunjungi tempat2 silaturahim (uppss...kayaknya gak perlu diperjelas deh)...tetapi intinya dari niat kami yang tulus kami tetap menghormati sanak saudara yang masih mau menganggap kami saudara..itu saja sudah cukup.



Anak2 punya acara dengan teman2, demikian akupun begitu, kebetulan silaturahimku tetap terjaga dengan beberapa teman yang memang berdomisili di lampung, walau tidak bisa semua acara silaturahim halal bihalal kudatangi karena keterbatasan waktu kami selama di Lampung..tetapi ada moment indah saat aku dikunjungi oleh temanku, Dianing dan Sandra...Wahh..senangnya...apalagi mereka berdua membawa serta suami dan anak2..pertemanan yang tetap terjaga ikatannya...Alhamdulillah...



Dan dihari2 terakhir di Lampung menjelang kami berangkat kembali ke Jakarta, dirumah kami tercinta, suamiku mengundang ibu dan adik kakak serta keponakannya untuk berkunjung kerumah kami.. Wahhh seru dan ramenya, gak kerasa acara itu dari jam 11 hingga menjelang magrib...senang rasanya hati kami bisa menamukan mereka dirumah..



Dan yang pasti, makanan yang biasanya aku hidangkan selain kue legit dan nastar bila lebaran, aku hidangkan disitu. Ada Tekwan, Pempek, Siomay..waahhhh menambah lengkap rasa bahagia saat semua berebutan untuk mencicipinya..hehe..maklum terkadang moment lebaran makanan tradisional seperti itu yang laris manis untuk dicicipi karena orang bosan dengan hidangan kue2 dimeja..


Satu kesimpulan yang kami dapat dari mudik kali ini, ternyata masih banyak tali silaturahim yang tetap bisa disambung walaupun ada juga tali silaturahim yang lagi "off" hehe..kayak jadwal piket aja...




Semoga semua silaturahmi yang bisa kami ciptakan dengan siapapun yang berniat baik pada kami semata2 bukan karena adanya unsur campur tangan yang namanya "UANG"..Terkadang persaudaraan akan terputus dan akan tercemari bila point penilaiannya adalah besaran uang..hmmm..dahsyatnya Uang....semakin besar uang yang bisa kita berikan makan semakin besar juga penghargaan orang kepada kita dan sebaliknya....Masya Allah..jauhkan aku dan suamiku untuk mendidik anak2 kami dari ajaran yang kami anggap sesat karena hanya menganggap kepentingan duniawi...

Demikianlah postingku kali ini, smoga ada nilai bermanfaat yang bisa diambil...Wassalam...