.

Pages

Minggu, 29 April 2018

(Bagian 2) Jalan-Jalan Ke Pink City Jaipur, India.. 29 April 2018..

Kali ini cerita lanjutan hari ke 2 aku dan Sholehahku Ses Tasya, trip ke Jaipur India..  Hari ini tujuan kami adalah tempat yang agak ke ujung di Jaipur sekitar 11 kilometer, yaitu, Amber Fort dan Panna Meena Kund..  Lets go online jalan-jalan yuk Temans..

Amber Fort

Merupakan benteng bersejarah di Jaipur yang dibangun oleh Raja Man Singh 1, yang terletak di puncak bukit Amer. Didirikan tahun 1592, merupakan bangunan warisan UNESCO, bangunan ini menghadap Danau Maota yang indah walaupun masih terlihat banyak buayanya, dan juga bangunanannya megah dengan interiornya cantik. Mahakarya dari arsitektur Rajputama ini memiliki perpaduan unsur Hindu dan Mughal (Islam) yang sangat mempesona. Dahulu Raja Jaipur dan keluarganya tinggal di benteng ini. 

Untuk menuju ke istana memang membutuhkan jalan ratusan anak tangga yang jauh, dan dibuat sengaja begitu karena benteng ini dulu untuk perlindungan dari musuh, sehingga dindingnya panjang dan mengular mengitari bukit. 

Benteng ini dibangun dengan batu merah dan marmer putih, dinding dan langit-langitnya pun dipenuhi cermin dengan lukisan-lukisan bunga nan cantik. Dan pintu masuknya dibuat seperti labirin dan dengan dekorasi secara tradional nan cantik. Kabarnya, dahulu Raja membangun istana ini karena sang Ratu senang memandangi bintang, tetapi tidak boleh tidur diruangan terbuka. 

Di benteng ini ada sejumlah istana yang indah, aula, taman, dan kuil. Bila hanya mengitari sekeliling benteng kita tidak membayar tiket masuk, kecuali akan memasuki istananya baru membayar tiket. Dan disini juga ada gajah yang bisa disewa untuk membawa kita berkeliling benteng ini. 

Suasana yang indah dan megah membuat kita takjub. Inilah beberapa poto memori perjalanan kami ke benteng ini.











Panna Meena Kund

Panna Meena Kund (Stepwell Chand Baori) salah satu wisata unik di Jaipur. Letaknya yg berdekatan dengan Amber Fort dan masuknya pun free. Ini merupakan stepwell (sumur tangga) tertua di Rajasthan dan terbesar di dunia. 

Struktur persegi ini memiliki 13 lantai yang mendalam, dan berjajar di sepanjang dinding di tiga sisi adalah anak-anak tangga ganda. Ada 3.500 anak tangga sempit diatur dalam simetri yang sempurna menurun ke dalam sumur yang berkedalaman 20 meter menuju ke genangan air hijau yang keruh.

Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 oleh Raja Chanda dari Dinasti Nikumbha, untuk menyediakan  sumber air yang diandalkan selama berabad-abad untuk daerah sekitarnya sebelum sistem pengiriman air modern diperkenalkan. Air hijau di dasar sumur membuktikan, sumur tidak lagi digunakan, tapi struktur arsitektur yang mengesankan yang berusia lebih dari 1000 tahun, tetap menarik orang untuk mengunjunginya.

Chand Baori pernah ditampilkan dalam film The Fall dan juga sedikit ditampilkan di filmnya Christopher Nolan, yaitu The Dark Knight Rises.

Saat kami kesana, ternyata air keruh hijau di bawah udh berisi banyak buaya hehe jadi gak boleh turun ke bawah.









Demikianlah perjalanan kami hari kedua di Jaipur India, semoga cerita ini bisa menambah info bagi yang membutuhkan dan siapa tau jadi ikutan tertarik untuk berkunjung langsung ke sana.

Ditunggu bagian selanjutnya lagi perjalanan kami keliling India ke 3 kota besarnya, Jaipur, Agra dan New Delhi.

Sabtu, 28 April 2018

(Bagian 1) Jalan-Jalan Ke Pink City Jaipur, India.. 28 April 2018..

Setelah transit di Kuala Lumpur, penerbangan kami menuju India dengan maskapai Air Asia menuju Jaipur, ibukota negara bagian Rajashtan dengan memakan waktu 11 jam. Yah, penerbangan yang cukup lama, tapi jadi pesona sendiri karena di dalam pesawat kami sudah menjumpai berbagai macam tipe-tipe warga India yang biasanya cuma hadir di film-film aja.. hehe..

Jaipur, tempat landing kami pertama di India.. termasuk dari Tourist Golden Triangle India.. bersama Agra dan Delhi. Kesan pertama kami naik taksi dari Bandara ke Hotel tentang Jaipur, berisiknya dijalanan dengan suara klakson yang tiada henti dibunyikan semua kendaraan yang melintas. Buat bising tapi seru aja karena di Indonesia gak ada hehe..

Jaipur mendapat julukan Pink City, karena dulunya Raja Sawai Ram Singh yang berkuasa tahun 1835 sd 1880, memerintahkan mengecat kota dengan warna merah muda mirip warna bata/terakota, untuk menyambut Prince of Wales, Pangeran Albert dari Inggris ke India.

Kenapa warna pink terakota, karena secara historis warna ini berarti penyambutan dan keramahtamahan. 

Hotel tempat kami menginap di Jaipur adalah di Hotel Khandaka Mahal, sebuah hotel bertema heritage yang berada di tengah Jaipur yaitu daerah Chopper. Sampai disini memang suasana nya unik banget melihat bangunannya, berasa lagi di film India tema kerajaan-kerajaan gitu. Saat kami tiba, diberi seperti ucapan selamat datangnya dengan menempelkan sesuatu tanda di jidat, udah kayak penari India aja.. hehe..




City Palace Jaipur

Trip ke Jaipur, dimulai di City Palace. City Palace adalah tempat tinggal salah satu keluarga kerajaan Jaipur yang terkaya di India yang sudah berusia 300tahun. Tiket masuk 500 Rupee (Rp 110ribu) akan memanjakan mata kita dengan keindahan arsitektur di dalamnya..

Gerbang, atap, lantai, tiang, tembok semua dihiasi dengan ornamen indah bermotif burung merak dan bunga teratai. Bangunannya bergaya Mughal dan Rajhastani dengan dominasi warna pink..

Keliling ke dalamnya memang rada melelahkan karena luas dan udara panas Jaipur yg pasti membuat kita haus selalu.. Hehe.. Bagian di City Palace ini ada Mubarak Mahal yang berisi museum baju-baju kerajaan India, Candra Mahal yang merupakan istana kediaman keturuanan penguasa Jaipur.

Lalu, yang buat takjub lagi adalah ukiran peacock di gate yang begitu detail banget, dan beberapa gate dengan nuansa beda, sampai-sampai kami berpoto di semua gate indah itu. 

Dan penjaga di dalam area City Palace ini memakai pakaian khas Rajastan kombinasi turban dan sudah pasti dengan kumis yang melengkung, hehe.. 











Hawa Mahal Jaipur

Tempat selanjutnya adalah Hawa Mahal. Hawa Mahal istana yg berwarna pink disebut juga Palace of Wind adalah landmarknya Jaipur, dibangun tahun 1799. Oleh karena warna istana ini maka Jaipur disebut PINK CITY. 

Terdiri dari 356 jendela yg berukir rumit. Khusus dibangun untuk permaisuri duduk sambil mengamati lingkungan luar melalui jendela tanpa terlihat dan juga sebagai ventilasi udara. Permaisuri jaman itu memang memiliki semua kekayaan tetapi tidak dengan kebebasan untuk menikmati dunia luar, sehingga lewat jendela ini mereka bisa melihat suasana diluar istana.

Hawa Mahal dibangun dengan 3 campuran budaya Hindu, Islam dan Rajput. Gaya islami kekaisaran Mughal dapat dilihat dari tatanan batuan pada jendela. 

Terletak di jalan besarnya Jaipur jadi gampang banget nemuin bangunan fenomenal ini. Dan bila sekedar photo di depannya maka tidak membayar biaya masuk, kebetulan kami diberi tahu orang sekitar bahwa untuk bisa mengambil photo kami harus menyebrang dan naik ke bangunan restoran agar pas dengan seluruh bagian Hawa Mahal. 






Menara Isarlat Jaipur

Tempat selanjutnya kunjungan kami adalah Menara Isarlat. Dibangun tahun 1749 yang disebut juga Tower to Paradise, dengan tinggi 60kaki maka tower ini tertinggi di Jaipur, yang dulunya adalah tempat mengawasi keadaan di kota saat peperangan. 

Dibangun untuk memperingati kemenangan militer di abad 18 tersebut. Letaknya dibelakang Hawa Mahal dan dipinggir jalan raya juga sehingga mudah dilihat.. Kamipun tidak masuk ke dalamnya, hanya melihat dari depan jalan saja.



Jal Mahal Jaipur

Lanjut lagi ke next stop nya adalah Jal Mahal Jaipur. Jal Mahal atau Istana Air, adalah istana raja yang 3 lantainya terletak di dalam danau Man Sagar dan hanya lantai ke4 saja yg muncul ke atas air. Didirikan oleh Maharaja Madho Singh

Dahulunya dibangun abad 18 ditengah danau untuk istirahat raja sehabis berburu dan tanpa kamar seperti istana pada umumnya, saat ini hanya boleh dilihat dari pinggir danau saja dan terlihat eksotis saat malam dr kejauhan dan banyak buaya di sekeliling danau yg bisa terlihat gerakannya di air, hehe rada serem emang.. Letaknya sekitar 4km dari tengah kota Jaipur

Sempat terbengkalai dan tahun 2000 akhirnya di renovasi. Di terasnya, ada sebuah taman dengan ayat-ayat yang ditulis melengkung dan ada kubah-kubah elegan. Arsitekturnya gabungan dari Mughal (bergaya Islam dan Persia) dan Rajput (bergaya Hindu).




Albert Hall Jaipur

Albert Hall Museum dibangun 1890 adalah tempat disimpannya  semua sejarah Jaipur, terlihat eksotis dimalam hari dengan lampu yg menarik. Letaknya ditengah kota Jaipur..

Keunikan disini, kalau siang banyak sekali  merpati singgah didepannya. Dan karena terletak dipersimpangan jalan, jadi bisa dinikmati saat lewat. Pembangunannya dimulai tahun 1876. Arsitekturnya tidak berciri India, tapi lebih ke gaya victorian Inggris. Pondasinya dimulai saat Pangeran Albert Inggris mengunjungi Jaipur. 

Bangunan ini berisi sejarah dan budaya masa lalu India, sehingga menarik untuk dikunjungi. 



Itulah beberapa tempat ikonik di Jaipur yang kami datangi hari itu, 28 April 2018. Dari siang hingga malam, walau lelah tapi terbayar dengan melihat keunikan masing-masing tempat. 

Semoga info di atas bisa menambah wawasan mengenai keindahan Jaipur India.. Selamat berjumpa di judul berikutnya..

Transit Kuala Lumpur.. Silaturahim Teman Baik Debby Silvana.. 28 April 2018..

Alhamdulillah punya rezeki temen baik, pas transit cuma 15jam di Kuala Lumpur dalam perjalanan bareng Sholehahku Ses Tasya ke India, diajak ketemuan, ditraktir makan, dianterin ke beberapa spot untuk foto, bahkan diajak minep dirumahnya...

Dialah Debby Silvana, teman masa kecil SD ku, yang saat ini menetap di Kuala Lumpur sejak menikah dengan suaminya. Berawal chat tanya beberapa tempat di negara twin tower itu, karena sudah agak lama terakhir kesana, ehh malahan dipaksa ketemu dan minap dirumahnya karena kami hanya transit gak sampai sehari full.

Alhamdulillah... punya teman baik..



Makasih banyak dear Debby Silvana... Smoga jadi amalan baik Dikau sekeluarga ya... Smoga berjodoh ketemu lagi insya Allah di lain waktu.. Aamiin...

Jumat, 27 April 2018

Keliling Kuala Lumpur.. 27 April 2018..

Berawal dari perjalanan trip ke India aku dan gadis sholehahku, Tasya, dapat transit 15 jam an di Kuala Lumpur, alhamdulillah bertemu Debby, teman yang stay di sana.. kami bisa ketemu dan diantar ke beberapa tempat di KL dan ditawarkan menginap di rumahnya, karena subuh kami langsung otw bandara lagi untuk melanjutkan perjalanan ke India..

Sampai di bandara KL, kami naik grabcar menuju ke mall terdekat rumah Debby, lalu setelah ketemu, diajaknya keliling ke beberapa tempat, karena waktu sudah agak larut malam, jadi hanya 2 tempat ini yang kami datangi. Lumayan, mengingat terakhir ke KL sudah agak lama juga..

Dataran (Lapangan) Merdeka Kuala Lumpur

Dataran atau lapangan ini menjadi saksi deklarasi kemerdekaan Malaysia tahun 1957. Dikenal dengan nama Merdeka Square dan dikelilingi beberapa gedung bersejarah seperti Katedral St. Mary, dan Gedung Sultan Abdul Samed. 

Saat ini lapangan ini menjadi tempat konser, kompetisi olahraga, serta perayaan Merdeka Parade yang dilaksanakan setiap bulan Agustus. 






Petronas Twin Tower Kuala Lumpur

Adalah bangunan kembar yang merupakan gedung tertinggi di dunia selama 6 tahun, sebelum Burj Khalifa Dubai dibangun. Namun, kedua menara ini masih sebagai gedung kembar pencakar langit tertinggi dunia sampai saat ini. 

Gedung kembar ini terdiri dari 88 lantai, dengan tinggi 451.9 meter dan ada 40 lift/eskalator tiap lantainya. Gedung ini jadi ikon Kuala Lumpur yang jadi itin wajib untuk turis yang ke sini. Dilantai bawah ada mall Suria KLCC, dan di bagian atas adalah gedung perkantoran. Dan di sisi bawah nya ada Taman KLCC dengan fitur jogging track, air mancur dan wading pool untuk anak-anak. 



Dan setelah menginap di rumah Debby dan Keluarga, paginya kami langsung menuju bandara untuk melanjutkan perjalanan panjang ke India..




Alhamdulillah bisa berjodoh melihat malamnya Kuala Lumpur, walau sebentar tapi berkesan. Sekalian ngabsen ke sini juga silaturahim ketemu teman kecilku...