.

Pages

Sabtu, 28 April 2018

(Bagian 1) Jalan-Jalan Ke Pink City Jaipur, India.. 28 April 2018..

Setelah transit di Kuala Lumpur, penerbangan kami menuju India dengan maskapai Air Asia menuju Jaipur, ibukota negara bagian Rajashtan dengan memakan waktu 11 jam. Yah, penerbangan yang cukup lama, tapi jadi pesona sendiri karena di dalam pesawat kami sudah menjumpai berbagai macam tipe-tipe warga India yang biasanya cuma hadir di film-film aja.. hehe..

Jaipur, tempat landing kami pertama di India.. termasuk dari Tourist Golden Triangle India.. bersama Agra dan Delhi. Kesan pertama kami naik taksi dari Bandara ke Hotel tentang Jaipur, berisiknya dijalanan dengan suara klakson yang tiada henti dibunyikan semua kendaraan yang melintas. Buat bising tapi seru aja karena di Indonesia gak ada hehe..

Jaipur mendapat julukan Pink City, karena dulunya Raja Sawai Ram Singh yang berkuasa tahun 1835 sd 1880, memerintahkan mengecat kota dengan warna merah muda mirip warna bata/terakota, untuk menyambut Prince of Wales, Pangeran Albert dari Inggris ke India.

Kenapa warna pink terakota, karena secara historis warna ini berarti penyambutan dan keramahtamahan. 

Hotel tempat kami menginap di Jaipur adalah di Hotel Khandaka Mahal, sebuah hotel bertema heritage yang berada di tengah Jaipur yaitu daerah Chopper. Sampai disini memang suasana nya unik banget melihat bangunannya, berasa lagi di film India tema kerajaan-kerajaan gitu. Saat kami tiba, diberi seperti ucapan selamat datangnya dengan menempelkan sesuatu tanda di jidat, udah kayak penari India aja.. hehe..




City Palace Jaipur

Trip ke Jaipur, dimulai di City Palace. City Palace adalah tempat tinggal salah satu keluarga kerajaan Jaipur yang terkaya di India yang sudah berusia 300tahun. Tiket masuk 500 Rupee (Rp 110ribu) akan memanjakan mata kita dengan keindahan arsitektur di dalamnya..

Gerbang, atap, lantai, tiang, tembok semua dihiasi dengan ornamen indah bermotif burung merak dan bunga teratai. Bangunannya bergaya Mughal dan Rajhastani dengan dominasi warna pink..

Keliling ke dalamnya memang rada melelahkan karena luas dan udara panas Jaipur yg pasti membuat kita haus selalu.. Hehe.. Bagian di City Palace ini ada Mubarak Mahal yang berisi museum baju-baju kerajaan India, Candra Mahal yang merupakan istana kediaman keturuanan penguasa Jaipur.

Lalu, yang buat takjub lagi adalah ukiran peacock di gate yang begitu detail banget, dan beberapa gate dengan nuansa beda, sampai-sampai kami berpoto di semua gate indah itu. 

Dan penjaga di dalam area City Palace ini memakai pakaian khas Rajastan kombinasi turban dan sudah pasti dengan kumis yang melengkung, hehe.. 











Hawa Mahal Jaipur

Tempat selanjutnya adalah Hawa Mahal. Hawa Mahal istana yg berwarna pink disebut juga Palace of Wind adalah landmarknya Jaipur, dibangun tahun 1799. Oleh karena warna istana ini maka Jaipur disebut PINK CITY. 

Terdiri dari 356 jendela yg berukir rumit. Khusus dibangun untuk permaisuri duduk sambil mengamati lingkungan luar melalui jendela tanpa terlihat dan juga sebagai ventilasi udara. Permaisuri jaman itu memang memiliki semua kekayaan tetapi tidak dengan kebebasan untuk menikmati dunia luar, sehingga lewat jendela ini mereka bisa melihat suasana diluar istana.

Hawa Mahal dibangun dengan 3 campuran budaya Hindu, Islam dan Rajput. Gaya islami kekaisaran Mughal dapat dilihat dari tatanan batuan pada jendela. 

Terletak di jalan besarnya Jaipur jadi gampang banget nemuin bangunan fenomenal ini. Dan bila sekedar photo di depannya maka tidak membayar biaya masuk, kebetulan kami diberi tahu orang sekitar bahwa untuk bisa mengambil photo kami harus menyebrang dan naik ke bangunan restoran agar pas dengan seluruh bagian Hawa Mahal. 






Menara Isarlat Jaipur

Tempat selanjutnya kunjungan kami adalah Menara Isarlat. Dibangun tahun 1749 yang disebut juga Tower to Paradise, dengan tinggi 60kaki maka tower ini tertinggi di Jaipur, yang dulunya adalah tempat mengawasi keadaan di kota saat peperangan. 

Dibangun untuk memperingati kemenangan militer di abad 18 tersebut. Letaknya dibelakang Hawa Mahal dan dipinggir jalan raya juga sehingga mudah dilihat.. Kamipun tidak masuk ke dalamnya, hanya melihat dari depan jalan saja.



Jal Mahal Jaipur

Lanjut lagi ke next stop nya adalah Jal Mahal Jaipur. Jal Mahal atau Istana Air, adalah istana raja yang 3 lantainya terletak di dalam danau Man Sagar dan hanya lantai ke4 saja yg muncul ke atas air. Didirikan oleh Maharaja Madho Singh

Dahulunya dibangun abad 18 ditengah danau untuk istirahat raja sehabis berburu dan tanpa kamar seperti istana pada umumnya, saat ini hanya boleh dilihat dari pinggir danau saja dan terlihat eksotis saat malam dr kejauhan dan banyak buaya di sekeliling danau yg bisa terlihat gerakannya di air, hehe rada serem emang.. Letaknya sekitar 4km dari tengah kota Jaipur

Sempat terbengkalai dan tahun 2000 akhirnya di renovasi. Di terasnya, ada sebuah taman dengan ayat-ayat yang ditulis melengkung dan ada kubah-kubah elegan. Arsitekturnya gabungan dari Mughal (bergaya Islam dan Persia) dan Rajput (bergaya Hindu).




Albert Hall Jaipur

Albert Hall Museum dibangun 1890 adalah tempat disimpannya  semua sejarah Jaipur, terlihat eksotis dimalam hari dengan lampu yg menarik. Letaknya ditengah kota Jaipur..

Keunikan disini, kalau siang banyak sekali  merpati singgah didepannya. Dan karena terletak dipersimpangan jalan, jadi bisa dinikmati saat lewat. Pembangunannya dimulai tahun 1876. Arsitekturnya tidak berciri India, tapi lebih ke gaya victorian Inggris. Pondasinya dimulai saat Pangeran Albert Inggris mengunjungi Jaipur. 

Bangunan ini berisi sejarah dan budaya masa lalu India, sehingga menarik untuk dikunjungi. 



Itulah beberapa tempat ikonik di Jaipur yang kami datangi hari itu, 28 April 2018. Dari siang hingga malam, walau lelah tapi terbayar dengan melihat keunikan masing-masing tempat. 

Semoga info di atas bisa menambah wawasan mengenai keindahan Jaipur India.. Selamat berjumpa di judul berikutnya..