.

Pages

Selasa, 17 November 2009

Jalan2 ke Bandung (Bag.2) - Ciwidey, FO

Di hari minggu yang cerah, tgl 18 oktober 2009, dari ba'da subuh udah pada siap2 deh, hehee...padahal mata masih ngantuk and badan capek krn sehari sebelumnya aktivitas panjang dimulai dari kerja, trus otw ke bandung, langsung jalan ke kampung daun sampe tengah malam, hmmm..pengen nambah jam tidur tapi....(kalo mau tidur sih gak usah di waktu jalan2, di rumah aja..hehhehe....) jadi semangaddddd.....




Wisata Kawah Putih Ciwidey terletak di Ranca Bali, sekitar 46 km dari kota Bandung, tepatnya di desa Sugih Mukti.
Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu 8-22 derajat Celcius. Di puncak Gunung Patuha terdapat Kawah Saat yang berada di bagian barad dan dibawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter diatas permukaan laut.Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam.









Legenda Kawah Putih.

Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau "Patua". Dulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju kesana. Konon karena angkernya, burungpun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.

Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1890-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.


Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining "Kawah Putih". Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenznaka Gokoya Ciwidey yang langsung berada dibawah penguasaan militer Jepang.




Subhanallah...begitu melihat kawah itu, nampak asri dan indah sekali. Terasa penciuman bau menyengat belerang tapi tak membuat berkurang keindahannya. Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di danau kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain itu permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan disekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karea itu disebut Kawah Putih.











Di area parkiran, tak lupa kami menikmati makanan lezat strawberry yang dilapisi dengan coklat, atau blueberry. Bagiku rasanya nikmat sekali. Segarrrr.....


Setelah meninggalkan kawasan Kawah Putih, kami beranjak ke perkebunan teh yang ada flying fox nya juga. Kebetulan gadisku Tasya suka dengan olahraga satu ini, dan keindahan pemandangan kebuh teh pun menjadi kenikmatan tersendiri bagi kami.









Penasaran dengan rasa strawberry saat mencicipi di area parkir, setelah flying fox dan menikmati kesejukan kebun teh, kami pun mampir ke sebuah kebun strawberry. Pengunjung dimanjakan dengan dibolehkannya memetik dan mencicipi langsung strawberry di area perkebunan tersebut. Kenikmatan tersendiri memetik buah yang selama ini tak pernah terlihat bentuk batang dan daunnya. Serasa petani strawberry, aku berkali2 memetik strawberry yang ranum2 dan dikumpulkan di suatu wadah yang akhirnya akan ditimbang tuk dibeli. Hmmm yummy...segarrrrr...











Setelah berwisata ke Kawah Putih, Flying Fox, Kebun Teh, Memetik Strawberry tibalah saatnya kami menikmati kota Bandung tuk melihat factory outlet. Dikarenakan waktu yang tak terlalu lama, dimana malam hari kami hrs bergegas menuju Jakarta, akhirnya beberapa FO sempat kami kunjungi di area Jalan Riau.










Setelah ke FO, kami sempatkan tuk melihat dari luar Gedung Sate Bandung yang menjadi iconnya kota Bandung. Karena waktu terbatas dan kebetulan sedang ada perhelatan pameran di area luar, maka kami hanya bisa melihat gedung tersebut dari luar saja.




Tak lupa juga sebelum meninggalkan Bandung, kami mengunjungi tempat oleh2 khas Bandung, Kartika Sari. Setelah puas tuk oleh2, kami pun meninggalkan Bandung menuju Jakarta dengan beribu rasa kepuasan tersendiri.


Insya Allah di lain waktu dapat kembali ke Kota Kembang Bandung yang fenomenal. Amin.