Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Tersampaikan kalimat itu untuk semua teman2ku di manapun.
Lebaran...suatu moment yang pasti membekas dalam hati tiap muslim. Why not?....disaat itulah kita bertemu dengan sanak saudara, handai taulan, tetangga jiran...dan saling mengucap maaf lahir bathin. Di saat itulah segala kesalahan manusiawi yang telah kita buat terhadap orang lain serasa lapang untuk dimaafkan. Benar kan....??
Begitupun dengan tradisi di keluargaku, terutama dari keluarga ibundaku. Saat lebaran, dipastikan satu hari tertentu (biasanya H+3), yang total dihabiskan untuk saling berkeliling ke tiap rumah salah seorang dari kami dan pergi berkonfoi dari rumah ke rumah, dan setiap rumah yang akan disinggahi wajib menyajikan makanan khas ala kami, seperti bakso di rumah A, tekwan di rumah B, pempek di rumah C, makan siang di rumah D, dst sehingga kegiatan safari lebaran tersebut yang menghabiskan waktu dari pagi hingga malam akan membuat perut kenyang. Hehehe....
Pagi2 mulai janjian kumpul di rumah siapa, dan sudah kewajiban untuk membawa semua anggota keluarga, dan pastilah terbayang suasana yang rameeeee....Diawali dari rumah yang dituakan, slanjutnya diteruskan dan disesuaikan dengan menu yang tersedia, sehingga yang menyajikan makan siang harus di jam 12 untuk dikunjungi. Hehehe...dijamin perut terkenyang2 deh. Dan keadaan yang tak terlupakan, menu2 tersebut akan menjadi rebutan dalam hal penyajian, hal ini yg tak akan terlupakan. Lucuuuuuu kalau melihat suasana seperti itu.
Tetapi ada suasana tradisi yang bener2 heboh dan mungkin gak umum utk orang lain. Kami suka membagikan uang THR dengan cara yang unik. Uang itu di sawer ke atas, dan direbutkan oleh seluruh anak2 dan ibu2, nah itu yang seru. Sebenarnya nilai nominal mungkin tidak besar, hanya berkisar pecahan 2.000, 5.000, 10.000, dan sesekali pecahan 50.000. Tapi, bukan nilai nominal yang dipikirkan, semua nya berebutan untuk mendapatkan minimal satu lembar dari uang tersebut. Lebih lucu dan seru lagi.
Tapi inti dari semuanya, nilai yang tak terlupakannya adalah kebersamaan, disela2 kesibukan masing2 yang membuat pertemuan menjadi hal yang mustahil, disaat itulah saling bertatap muka, bercanda tawa, senda gurau, bercerita ttg segala hal dalam kehidupan........moment itulah yang lebih berarti dari semuanya.
Semoga saja tradisi ini akan terus terjaga dan berlanjut di masa2 mendatang. Amin.