.

Pages

Rabu, 02 September 2009

Selamat jalan kakenda tercinta.....

Saat menginjak hari2 pertama bulan suci Ramadhan, kami kehilangan sosok kakenda tercinta, tepatnya tanggal 24 Agustus 2009 kemarin. Beliau wafat pada usia 81 tahun dikarenakan sakit.



Beliau sosok yang sederhana, sosok yang selalu mengikuti kata hati, dan selalu ingin mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Kepada setiap anak dan cucu selalu beliau ingatkan untuk selalu beribadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Kharisma beliau begitu kental dihati kami. Walau pun semasa muda beliau memegang jabatan tinggi di karir kepolisiannya, tapi beliau tidak pernah sombong dengan semua kemilau duniawi yang pernah ia dapati, beliau selalu hidup dalam kesederhanaan hingga akhir hayat.

Contoh kecil saja, sesuai dengan jabatan karirnya, seharusnya beliau bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi sudah lama sekali beliau berpesan kepada kami bahwa beliau tidak mau dimakamkan disana, tapi lebih memilih di tanah kelahiran beliau di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Dengan pertimbangan, beliau mau kembali ke tanah yang telah membesarkannya, dimakamkan di pemakaman keluarga yang berdampingan dengan makam ayah, kakek dan tentu makam istri beliau (sang nenek kami tercinta) yang telah 11 tahun mendahuluinya.



















Kesan mendalam bagiku pun tak terlukiskan. Beliau lah guru mengajiku saat aku beranjak umur 4 tahun. Dengan kesabaran tapi penuh dengan ketegasan, beliau mengajariku. Memori indah masih terekam saat aku harus belajar mengucapkan huruf Syin. Beliau mencontohkan dengan sebenar2nya tapi krn hasilku belum maksimal beliau menghukumku untuk mengucapkan lafal itu selama hampir 30 menit. Tak terbayang keringat yang keluar karena kesal mengganggu waktu mainku yang notabene masih umur 4 tahun. Untung ada sang nenek yang dengan sabar merayuku untuk tetap mengikuti hukuman sang kakek. Alhamdulillah aku lulus hukuman tersebut.

Dan beliau banyak mengajarkan bermacam2 ilmu tentang agama kepadaku, dari mulai cerita tentang para nabi, ayat2 dan hadist yang berhubungan dengan kehidupan sehari2, sampai dengan bacaan2 dzikir yang alhamdulillah sampai akhir hayatnya selalu beliau jalankan. Subhanallah.

Tapi dibalik kesederhanaannya, beliau sosok yang teliti. Hal terlucu yang selalu kami kagumi, diusia yang menginjak 80 an, di kondisi yang sudah pelupa, beliau masih dengan rapi mengumpulkan kunci2 lemari beliau dan hapal dengan kunci2 tersebut. Dan beliau pun masih dengan rapi menyimpan semua buku2 bacaan terutama yang berhubungan dengan keagamaan di dalam lemarinya. Walaupun kertas2 buku tersebut sudah berubah krn usia, tapi masih tertata rapi. Kesalutan untuk seorang kakek yang sudah tua dengan kondisi yang uzur.

Semua kharismatik beliau terlalu banyak untuk diungkapkan. Selamat jalan kakenda tercinta. Doa kami selalu menyertaimu. Semoga arwahmu diterima disisi Allah SWT. Semoga engkau dilancarkan jalan menuju alam barzah, dijauhkan dari siksa kubur, dijauhkan dari api neraka jahanam. Amin yaa robbal 'aalamin.

---> Kesan mendalam kami untuk kakek tercinta, Letkol Pol Purn Hi. Hazboellah bin Hi. M. Said.