.

Pages

Kamis, 30 Juli 2015

Lebaran Idul Fitri 1436H...(Juli 2015)...

Lebaran Idul Fitri 1436H sebenarnya jatuh pada 17-18 Juli 2015 tetapi gak apalah ya di update blognya sekarang..hehe..

Idul Fitri atau Lebaran setelah menjalani Ramadhan sebulan penuh biasanya lebih bermakna silaturahim yang kental dibandingkan Lebaran Idul Adha..Mungkin karena saat lebaran ini kita akan bertemu dengan banyak sekali kerabat, sahabat, handai taulan yang biasanya akan mudik/pulang kampung berkumpul keluarga saat hari itu.

Kami pun demikian. Kebetulan tahun 2015 ini tepatnya awal Ramadhan, dua anak laki-lakiku yang tadinya sekolah di Jakarta dan tinggal bersama denganku di Jakarta telah pindah kembali sekolah di Bandar Lampung dan menempati rumah kesayangan kami bersama suamiku. Sedangkan anak pertamaku, Tasya tetap menjalani kehidupan kampus STANnya di Bintaro sebagai anak kost..dan...aku yang saat ini masih mengais rezeki pekerjaan di Jakarta menjadi anak kost..hehe..

Jadi Lebaran Idul Fitri kali ini kami merayakannya di Lampung bersama keluarga besar di sini. Saat lebaran kali ini, seperti biasanya akan ada menu khas lebaran yaitu Rendang..dan juga kue khas Lampung yaitu Lapis Legit..

Ada Rendang, Pindang Iga, Ketupat gak ketinggalan lalapan dan sambel terasi...

Inilah Lapis Legit khas Lampung, kue lebaran yg maknyusss...


Sehabis Shalat Ied bersama di dekat rumah...dan setelah bermaaf-maafan..dan menyantap makanan khas lebaran bersama...aku, suami dan ketiga anakku tetep eksis berfoto bersama..hehe...

Time flies..3 buah hati kami beranjak remaja semua...

Semoga slalu sholeh sholehah ya nak..Aamiin...

Semoga selalu rukun damai hingga tua ya nak..Aamiin...

Semoga kita berjodoh dunia akhirat ya Pap...Aamiin...

Semoga selalu jadi qurrata a'yun kami ya nak..Aamiin...

After berfoto bersama, kami bersilaturahim ke tetangga, lalu ke handai taulan, saudara-saudara yang kebetulan bisa berjumpa di Lebaran kali ini...

Dengan keluarga besar suamiku...

Dengan keluarga besar Djajasinga...

Dan saat ini, ada satu keluarga yang benar2 berarti dalam kehidupan keluarga kecil kami. Awalnya suamiku hanya berteman SMA dengannya, tetapi silaturahim itu berlanjut hingga sama2 menikah dan punya anak. Jadi kami telah saling mengenal lebih 22 tahun. Walau tidak ada hubungan darah, tetapi pertemanan itu menjadikan kami saling menyayangi, berbagi suka bersama, berbagi duka cerita, tanpa ada embel2 kepentingan..mereka sudah seperti saudara kandung bagi kami. Semoga saja silaturahim kami berlanjut baik hingga anak cucu..Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin...



Saat kami merasa kecewa dengan keluarga dan kakak beradik kandung...Allah SWT melengkapi kami rezeki seperti saudara kandung lewat mereka. Tidak perlu bersedih saat ditinggalkan oleh kerabat dekat, krn Allah akan mengganti dengan kebahagiaan itu lewat orang lain. Cukup Allah sebagai penolong kami dan Allah sebaik-baiknya Pelindung...

Jumat, 24 Juli 2015

Inspirasi Falsafah Lima Jari...


Ada si gendut JEMPOL ... yang selalu berkata baik dan menyanjung...
Ada TELUNJUK ... yang suka menunjuk dan memerintah...
Ada JARI TENGAH ... yang sombong, terpanjang, dan suka menghasut jari telunjuk...
Ada JARI MANIS ... yang selalu menjadi teladan, baik dan sabar sehingga diberi cincin...
Ada KELINGKING ... yang lemah dan penurut...

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing2 jari tsb, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (memegang, menolong anggota tubuh yang lain, menulis, dsb). Pernahkah kita bayangkan bila jari kita semuanya berupa jempol ?? 

Falsafah ini sederhana tapi sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki untuk saling menyanyangi, saling menolong, saling memberi, saling mengisi...Perbedaan itu membuat kita rendah hati dan menghargai orang lain, karena kita tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna, semua punya kekurangan masing2, kekurangan kita mungkin kelebihan orang lain dan sebaliknya....

Orang pintar bisa gagal, orang kaya bisa jatuh miskin,dan sebaliknya orang bodoh bisa berhasil, orang miskin bisa kaya...semua adalah dilema kehidupan, jadi stoplah menjadi sombong...karena kita tidak pernah tau mau menjadi apa kita satu menit kedepan...jadi lah orang yang rendah hati yang saling memerlukan orang lain dan menjaga kebersamaan tanpa merasa menjadi manusia paling hebat..

Saat bisa membantu orang lain lakukan dengan ikhlas tanpa embel2 tujuan lain dan jangan merasa membeli semua kepatuhan orang yang kita tolong krn suatu saat bisa jadi kita merangkak mengemis meminta tolong kepada orang lain. Dan ingat sejarah sebelumnya, jangan2 kita dulu lebih duluan pernah ditolong oleh orang tersebut..

Hidup dengan "money oriented" (uang adalah segalanya) bisa membutakan hati, merasa paling jago, semua org harus menurut kepada kita krn uang yang kita beri, semua orang diukur dengan uang mana yang ber"uang" disayang & dibela yang miskin dijauhi...Smoga kita dan anak cucu kita terhindar dari hal seperti ini...

Sudahkah kita menyadari semua ini ??? Semua kembali ke diri kita masing...

Sumber : berbagai sumber

Kamis, 23 Juli 2015

Selamat Idul Fitri 1436 H....


Selamat Idul Fitri 1436H...
Taqobbalallahu Minna Waminkum...
Semoga Allah SWT menerima amalku dan kalian..
Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin...