.

Pages

Kamis, 15 September 2011

Cintaku...Ses Tasya...

Gak terasa gadis kecilku dah beranjak dewasa..saat ini hampir 16 tahun umurnya. Gadis mungil yg saat bayi bertubuh montok itu kini sudah berubah jauh,....Masih teringat saat kecil suka sekali dengan boneka teletubbies, suka lagu joshua suherman yang "diobok2" dan lagu tasya "Aku anak gembala" hehe...lucu kalau ingat caranya berjoget membawa mix. Ternyata kesukaannya akan lagu dikala kecil tetap berkembang saat ini. Ses Tasya (biasa kami memanggilnya) suka sekali dengan musik, sampai2 semua lagu baru selalu up to date, terutama lagu dari negeri sakura, hehe..ya jelaslah secara gadisku ini suka banget dengan segala yg berbau "jepang".


Impiannya adalah suatu saat dapat menimba ilmu di negeri sakura tersebut. Aminnnnn...mami doain tercapai ya honey....Gak ketinggalan pernah suatu saat lagi jalan2, ada jasa pemotretan memakai baju tradisional jepang "yukata", sempat2nya berphoto..hehe...cantix kok sesss...


Ses tasya sosok anak yg cool, dalam artian gak terlalu banyak bicara, ngomong seadanya, terkadang suka berbanding terbalik dengan diriku yg "rame" hehe...tapi kalau dilihat saat bergabung dengan teman2 sekolahnya, ternyata sosoknya menjadi "rame" juga...Yg kusuka darinya adalah bertanggung jawab selaku anak tertua bagi adik2nya terutama saat kami org tuanya tidak dirumah, dengan sosoknya yg sedikit cerewet akan mengorder adik2nya utk sholat, utk kerjain pe-er, utk mandi, tapiiii kadang sedikit jutex kalo diganggu kesenangannya...Satu lagi yg kusuka...dalam hal ibadah Ses sudah menyadari semua kewajibannya,,,smoga menjadi anak yg sholehah ya ses...amin...Selaku org tua jujur kami tidak mengharapkan cantik secara fisik, tapi justru cantik dari kepribadian dan akhlak yg kami inginkan dan tanamkan.

Cara pertemanannya juga mengasyikkan, terkadang selaku org tua aku mengontrol semua fasilitas dunia maya yg dimilikinya, mulai dari email, facebook, twitter, tumblr, blog sampai ke handphone. Bukan bermaksud membatasi ruang geraknya utk bergaul, tapi lebih kepada perhatianku thd pergaulannya. Walau ses suka sebel kalo kukomentarin ttg salah satu fasilitas dunia maya tersebut, tapiii..aku yakin ses mengagumi diriku krn perhatian terhadapnya....***qiqiqi....bener kan sesssssss....???smoga gak baca..hehe...

Tapi saat ini....ada yg berubah dgn ses....lagi tumbuh jerawat, lagi suka telpon dgn teman akrabnya sambil tutup pintu krn lagi curhat2an, lagi suka bergaya modis, suka mau beli ini beli itu...hehehe.....pasti lagi "puber" ya ses...hehehe....Dannnn....ternyata ses lagi mulai mengagumi lawan jenisnya.....***jangan ngambek ya ses kalo lg baca..hehehe....That's oke honey..thats show normal behavior for a girl your age....mom likes this session on your life....


Prestasi belajar ses juga selalu meningkat dari tahun ketahun, krn memang yg kulihat, ses tipe anak yg ulet dalam belajar, dan saat menginjak sma saat prestasi terbaiknya saat ini. Mengikuti test masuk sma di luar kota (jakarta), walau dari propinsi lampung tapi ternyata gak kalah bersaing juga, walau sma negeri favorit belum diterima, tapi hasil tesnya mengagumkan bila dilihat dari saingan2nya, dan harus sadar krn terkena "jatah kursi" luar propinsi jakarta yg hanya 5%.


Dan alhamdulillah...akhirnya ses keterima di Akselerasi SMA Labschool Rawamangun saat ini., dengan hasil test terbaik dari 20 orang yg diterima....Smoga pintar ilmu dunia dan akhirat ya ses...Amin...Thanks for your hard effort..and keep humble and always try to make me and your pap proud of you...

Happy Wedding 18th Years...

Terima kasih ya Allah..tuk kebersamaanku dengannya selama 18 tahun...
7 September 1993 - 2011...















Sudah banyak suka duka yg kami jalani bersama, semua menjadi pemanis dalam kehidupan kami, tak peduli orang mencaci dan membenci, dengan cinta kami berdua sanggup tuk bergandeng tangan mengayuh bahtera kerajaan cinta kami...











3 cinta hadir diantara kami..semua titipan itu kami jaga dengan cinta...Ya Allah...smoga buah cinta kami bisa menjadi anak2 yg sholehah, sholeh, berbakti pada orang tua, berakhlakul kharimah, pintar ilmu dunia dan akhirat yang nantinya bisa membawa kami kepada surga-Mu...Amin...


















Jadikan dia imam bagi keluarga kecil kami, membimbing kami ke jalan akhirat, mencintai kami dengan segenap hatinya....















Dia cinta pertamaku, dan cinta terakhirku, jadikan aku pakaiannya yg selalu dia jaga, dia lindungi, dia bina dengan cinta....Smoga kami menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warohmah...Amin...

Senin, 05 September 2011

Mudik & Idul Fitri 1432 H (2011)


Minal Aidin Wal Faidzin...
Mohon Mohon Maaf Lahir dan Bathin...

Idul Fitri / Lebaran memiliki arti kembali kepada kesucian..yang pasti maknanya setelah sebulan penuh kita menjalani puasa Ramadhan dengan segala ritual ibadah didalamnya. Saat idul fitri pasti ditunggu sebagian orang untuk bertemu dengan sanak saudara yang lama tak bertemu, terkadang jarak jauh menjadi dekat saat menjelang lebaran dengan ritual "Mudik".

Hehe..bagi keluarga kecilku, kalimat "mudik" baru berlaku untuk tahun ini, krn setelah kurang lebih 2 bulan kami hijrah ke Jakarta, dan saat lebaran waktunya kembali ke kampung halaman di Lampung. Karena anak2 sudah libur duluan dibandingkan aku yg masih kerja sampai H-3, maka sebagian sudah kembali ke Lampung terlebih dulu, tinggallah aku, sibungsu rafli dan mbakku yang belakangan untuk mudik.

Mudik...pengalaman pertama yg bagiku gak menyenangkan..hehe..maaffffff...krn emang bener2 kondisinya gak enak. Sengaja memutuskan lewat jalan darat, ternyata benar2 gak nyaman. Jarak jakarta lampung yg biasanya normal sekitar 7-8 jam, ternyata saat mudik kali ini harus kutempuh dengan 16 jam. Masya Allah...bener2 kondisi yg buat bete dijalan, terlebih lagi memikirkan kondisi bungsuku rafli yg ikut serta...












Kemacetan terparah adalah di Pelabuhan Merak, dimana saat itu tumpah ruah semua kendaraan roda 2 dan 4 yang mengantri masuk ke kapal angkutan pelabuhan merak ke bakauheni lampung. Subhanallah...

Tapi akhirnya Alhamdulillah sampai juga di rumah tercinta di Lampung.....Kangen.....Rumah yg baru 2 bln ditinggalin saatnya bermukim disitu kembali sekitar 1 minggu.



Berasa hommy sangat disini,,,setiap detik ingin keliling ke depan belakang, beresan ini itu supaya kangen terobati, krn walau bagaimanapun kondisi di jakarta, lebih nyaman dirumah ini...udaranya sejuk, jauh dari kebisingan..dan sisi romantika histori yg tak bisa dilupa disini.....

Akhirnya setelah bingung dengan pertanyaan "kapan sih lebarannya"..maklumlah krn beda pendapat di negeri ini yg buat bingung, akhirnya Rabu tanggal 31 Agustus 2011 dengan mengikuti keputusan pemerintah..lebaran juga akhirnya...


Saling memaafkan dikeluarga kecilku...dengan tetangga terdekat....menjadi pelengkap indahnya Idul Fitri. Namun ada yg kurang lebaran tahun ini...tidak semua sanak saudara bisa dikunjungi krn beberapa hal, dan yg pasti anak2 pada komentar "wah...uang thr nya dikit..." hehe...maklumlah anak2, saat lebaran bagi mereka sisi kebahagiaan bila berkunjung kerumah kerabat adalah mendapat uang thr, bukan bercermin pada jumlahnya tapi lebih kepada banyaknya jumlah pemberinya..hehe...


Tapi dibalik itu semua..makna lebaran tuk keluarga kecilku adalah saatnya kami berlima berkumpul kembali di rumah Lampung yang mungkin seterusnya akan jarang kami kunjungi....Kebersamaan di tempat yg kami cintai....Tetapi demi kebaikan semua kami berharap dengan hijrah ke jakarta kami semua bisa menggapai cita2 harapan terbaik dan berharap suatu saat pun akan kembali lagi ke Lampung...Amin.....

Misteri Mayat di Atas Kubah Masjid Nabawi





















Qubbatul Khadhra’
(kubah hijau) yang terlihat megah di Masjid Nabawi adalah menaungi kuburan jasad Rasulullah Saw yang mulia didampingi kedua sahabatnya sekaligus mertuanya yaitu Abu Bakar Siddiq ra, dan Umar bin Khattab ra.
Tempat tersebut dahulunya adalah rumah baginda Rasul Saw karena setiap Rasul yang diutus oleh Allah Swt dikuburkan di mana dia wafat. Sebagaimana sabda Nabi Saw: Tidak dicabut nyawa seorang Nabi pun melainkan dikebumikan dimana dia wafat. (HR. Ibnu Majah).
Sejarah bercerita, ketika Nabi sampai di Madinah, pertama sekali dikerjakan Nabi Saw adalah membangun Masjid Nabawi dengan membeli tanah seharga 10 dinar kepunyaan dua orang anak yatim Sahl dan Suhail berukuran 3 x 30 m.
Bangunan yang sederhana itu hanya berdindingkan tanah yang dikeringkan, bertiangkan pohon kurma dan beratapkan pelepah kurma. Sebelah Timur bangunan Masjid Nabawi dibangun rumah Nabi Saw, dan sebelah Barat dibangun ruangan untuk orang-orang miskin dari kaum Muhajirin yang pada akhirnya tempat itu dikenal dengan tempat ahli Suffah (karena mereka tidur berbantalkan pelana kuda).
Baru pada tahun ke-7 H, Nabi mengadakan perluasan Masjid Nabawi ke arah Timur, Barat, dan Utara sehingga berbentuk bujursangkar 45 x 45 m dengan luas mencapai 2.025 m2 dan program jangka panjang untuk memperluas Masjid Nabawi seperti yang kita lihat sekarang ini diisyaratkan oleh Nabi Saw dengan sabdanya menjelang wafat: “Selayaknya kita memperluas masjid ini”.

Hingga pada tahun ke-17 H, Amirul Mukminin Umar bin Khattab khalifah kedua, memperluas ke arah Selatan dan Barat masing-masing 5 m dan ke Utara 15 m, dan dilanjutkan oleh Usman bin Affan khalifah ketiga memperluas ke arah Selatan, Utara dan Barat masing-masing 5 m pada tahun ke-29 H.

Akhirnya pada masa Khalifah Bani Umayyah Al-Walid bin Abdul Malik pada tahun 88 H, memperluas ke semua sisi Masjid Nabawi termasuk ke arah Timur (rumah Nabi) dan kamar-kamar isteri Nabi (hujurat) sehingga makam Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar Siddiq, dan Umar bin Khattab termasuk bagian dari masjid dan berada di dalam masjid yang sebelumnya terpisah dari masjid.

Inilah yang menjadi pembahasan para ulama dan fukaha di dalam Fikih Islam, yaitu mendirikan bagunan seperti rumah kubah, madrasah, dan masjid di atas kuburan. Karena Nabi Saw bersabda : Allah mengutuk umat Yahudi dan Nasrani yang membuat kuburan para nabi mereka menjadi masjid-masjid (tempat peribadatan). (HR. Bukhari Muslim)

Hadis di atas dipahami oleh sebagian ulama terutama di kalangan pengikut Syekh Muhammad bin Abdul Wahab (Th. 1115 H/ 1703 M di Masjid Saudi Arabia, dan aliran ini disebut oleh para rivalnya sebagai aliran Wahabiyah, dan di Indonesia dengan aliran Salafi). Secara umum, tidak boleh melakukan kegiatan ibadah di atas kuburan, berdoa menghadap kuburan, dan membangun kubah di atas kuburan.

Sama ada di atas tanah wakaf atau di atas tanah pribadi. Sama ada untuk tujuan penghormatan atau mengambil berkah dan mengagungkan kuburan karena semua itu adalah perbuatan sia-sia sebagaimana dipahami oleh Sayyid Sabiq di dalam Fikih Sunnah-nya.

Sejalan dengan tujuan berdirinya aliran Wahabiah ini untuk memurnikan Tauhid, aliran ini cukup gencar memusnahkan kubah-kubah yang dibangun di atas kuburan, batu-batu nisan yang bertuliskan nama-nama yang sudah wafat, ayat-ayat Alquran yang tertulis di batu-batu nisan, kuburan-kuburan para wali yang dikeramatkan agar jangan terjadi khurafat, syiruk dan bid’ah di dalam Tauhid dan ibadah umat ini.

Dan siapa saja di antara umat Islam yang melakukan itu mereka bukan lagi penganut Tauhid yang sebenarnya, karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Tuhan lagi, melainkan dari syekh atau wali dan dari kekuatan gaib, dan orang-orang yang demikian juga menjadi musyrik.

Kenyataan itu dapat dilihat sampai sekarang, bagi jamaah haji yang berkunjung ke makam Rasul, ke Baqi’, ke Ma’la, ke Uhud, dimana para penziarah diusir karena mendoa menghadap ke kuburan Nabi Saw. Demikian juga bila kita berziarah ke Baqi’ dan Uhud, tidak ada satu kuburan pun yang diberi nama atau tanda untuk membedakan antara kuburan sahabat-sahabat yang senior, para ahli hadis, bahkan kuburan Aisyah dan isteri-isteri Nabi pun tidak dapat dibedakan. Kalau penziarah bertanya kepada para “Satpam” kuburan baqi’ mana kuburan isteri Nabi? Mana kuburan Usman bin Affan? Mereka hanya menjawab “ana la adri” (saya tidak tau).















Upaya Wahabi untuk memurnikan Tauhid umat Islam lewat pemusnahan simbol-simbol kuburan, batu nisan, dan kubah-kubah yang dibangun di atas kuburan dilakukan secara besar-besaran pada masa Raja Abdul Azis. Tepatnya pada 8 Syawal 1345 H, bertepatan 21 April 1925 M, dimana kuburan baqi’ yang tersusun rapi di sana dimakamkan ahlil bait Nabi dan puluhan ribu para sahabat, termasuk kuburan Khadijah isteri Nabi yang pertama ummul mukminin (ibu dari orang-orang beriman) di Ma’la – Makkah, semuanya rata dengan tanah.

Terakhir ada seorang manusia yang memanjat kubah hijau Masjid Nabawi untuk dihancurkan, lalu disambar petir secara tiba-tiba dan mati. Mayatnya melekat pada kubah hijau tersebut dan tidak dapat diturunkan sampai sekarang. Syekh Zubaidy, ahli sejarah Madinah menceritakan ada seorang soleh di kota Madinah bermimpi, dan terdengar suara yang mengatakan “Tidak ada satu orang pun yang dapat menurunkan mayat tersebut, agar orang yang belakangan hari dapat mengambil, i’tibar”.


















Hingga sekarang mayat tersebut masih ada dan dapat disaksikan langsung dengan mata kepala. Bagi yang tidak dapat berkunjung ke sana dapat mengakses internet google “Ada Mayat di atas Kubah Masjid Nabawi”.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini, terlepas dari kebenarannya, bahwa kembali kepada Tauhid yang murni seperti zaman Rasul Saw adalah tujuan dari dakwah Islam dan misi para Rasul dan umat Islam mesti menerimanya, jika tidak ingin menjadi orang musyrik. Akan tetapi pemeliharaan nilai sejarah dan para pelaku sejarah juga penting, karena Allah berfirman : Sungguh di dalam sejarah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (QS. Yusuf : 111).

Akhirnya jika pelaku sejarah tidak boleh dikenang, tidak dimuliakan, tidak dihormati, kuburannya diratakan, bagaimana kita mengambil pelajaran dari sejarah tersebut? Adapun maksud Nabi Saw Allah mengutuk Yahudi dan Nasrani menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, adalah menyembah kuburan. Semoga kita dapat pelajaran.
Wallahua’lam *****

(
H.M. Nasir, Lc, MA : Penulis adalah Pimpinan Pondok Pesantren Tahfiz Alquran Al Mukhlisin Batubara, Pembantu Rektor IV Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan )sumber artikel