.

Pages

Senin, 14 September 2009

16th Wedding Anniversary


Gak kerasa....7 september 16 tahun yang lalu kami menikah. Berarti 16 tahun sudah kujalani hidup dengannya. 16 tahun sudah suka duka kami lalui bersama. 16 tahun sudah semua kelebihan dan kekurangan sudah kami samakan suara. Berbagai hiruk pikuk kehidupan rumah tangga telah berlalu. 3 orang buah cinta telah membahagiakan kehidupan kami. Bahagia....satu kata yang sampai saat ini dapat kuungkapkan dari 16 tahun itu.

Selalu komentar untuk kebaikanku, selalu ada ditiap keluh kesahku, selalu bisa kuajak bicara tentang apapun, itu kelebihannya. Jarang mengobral kata cinta, anak2 lebih dimatanya dibandingkan aku, hehee..itu sekelumit kekurangannya. Apapun kelebihannya, apapun kekurangannya...........aku tetap cintaa.......narsisdotcom deh..hehehe...

Saat pertama ku mengenalnya, sekitar 17 tahun yang lalu, dia cinta pertamaku, ...hehehe tapi baginya aku bukan yang pertama, tapi satu kalimat yang selalu diucapnya hingga sekarang, "aku cinta terakhirnya"...wah..serasa dunia cuman milik kami berdua deh kalo dibilang gitu...hehhee...

Dia type orang yang jarang tuk bicara romantis, baginya cinta tak perlu diucapkan, tapi hanya bisa dirasakan. Hanya saja, bila kami sedang berjauhan, kalimat yang sering diberikan untukku bahwa dia gak bisa jauh dariku...hahhaha....jarang bicara romantis, tapi 2 kalimat cinta itulah yang tetap terjaga selama 16 tahun itu.


Awal perkawinan, memang selalu saja terjadi beda pendapat, keributan2 kecil yang semuanya menuju pada penyesuaian 2 jiwa yang beda. Tapi kami mampu lalui tanpa rintangan yang berarti. Kami berkomitment bahwa semua masalah dalam kehidupan asalkan tidak ada hubungan dengan orang ketiga, semua masalah akan diselesaikan bersama. Serumit apapun masalah dalam hidup kami, Alhamdulillah bisa dilalui dengan baik.















3 buah cinta kami, Nuzurani Tasya (14tahun), M. Iqbal Ramadhan (11tahun), M. Rafli At Thoriq (6tahun), menambah cerita dalam hidup kami. Canda, tawa, tangis semua keindahan dengan hadirnya mereka menjadi penyemarak hidup. Sesulit apapun masalah yang sedang ada, selelah apapun raga, saat melihat keceriaan mereka akan sirna semua. Semoga kami dapat menjadikan mereka anak2 yang solehah dan soleh, anak yang berakhlakul karimah, anak yang berbakti kepada orangtua, anak yang pintar ilmu akhirat dan ilmu duniawi. Amin.

Ya Allah, terima kasih atas segala karunia-Mu atas hidupku. Jadikanlah kami pasangan yang Engkau ridhoi, sampai ajal menjemput. Jadikan kami keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah. Amin yaa robbal 'aalamin.


Sabtu, 05 September 2009

Menanti Datangnya Nuzulul Qur'an ...

Al-Qur`an sangat mencintai Ramadhan. Begitu pula sebaliknya. Ke-2nya bagaikan dua sahabat yang saling mengasihi. Allah swt. berfirman, “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (pertama kali) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelas an mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Al-Baqarah [2] : 185)


Al-Qur`an diturunkan secara keseluruhan ke langit dunia dari lauhul mahfudz pada bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan amat bergembira dengan turunnya Al-Qur`an. Karena itulah, Rasulullah saw. senantiasa mempelajari Al-Qur`an di bulan Ramadhan bersama Malaikat Jibril. Beliau mendengarkan bacaannya, merenungkannya, memikirkan pelajaran yang ada di dalamnya, menghidupkan ajaran-ajarannya, melapangkan hatinya, dan menggali cinta dalam mutiara hikmah Al-Qur`an.

Orang yang membaca Al-Qur`an ketika berpuasa (di bulan Ramadhan), berarti ia telah memadukan Ramadhan dengan Al-Qur`an, hingga bulan yang agung ini bercengkrama dengan kitab yang agung pula, di mana Allah swt. berfirman, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shâd [38] : 29)

Marhaban yaa Ramadhan....


Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu. Semua menyambut datangnya Seribu Bulan. Marhaban yaa Ramadhan...

Rabu, 02 September 2009

Selamat jalan kakenda tercinta.....

Saat menginjak hari2 pertama bulan suci Ramadhan, kami kehilangan sosok kakenda tercinta, tepatnya tanggal 24 Agustus 2009 kemarin. Beliau wafat pada usia 81 tahun dikarenakan sakit.



Beliau sosok yang sederhana, sosok yang selalu mengikuti kata hati, dan selalu ingin mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Kepada setiap anak dan cucu selalu beliau ingatkan untuk selalu beribadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Kharisma beliau begitu kental dihati kami. Walau pun semasa muda beliau memegang jabatan tinggi di karir kepolisiannya, tapi beliau tidak pernah sombong dengan semua kemilau duniawi yang pernah ia dapati, beliau selalu hidup dalam kesederhanaan hingga akhir hayat.

Contoh kecil saja, sesuai dengan jabatan karirnya, seharusnya beliau bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi sudah lama sekali beliau berpesan kepada kami bahwa beliau tidak mau dimakamkan disana, tapi lebih memilih di tanah kelahiran beliau di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Dengan pertimbangan, beliau mau kembali ke tanah yang telah membesarkannya, dimakamkan di pemakaman keluarga yang berdampingan dengan makam ayah, kakek dan tentu makam istri beliau (sang nenek kami tercinta) yang telah 11 tahun mendahuluinya.



















Kesan mendalam bagiku pun tak terlukiskan. Beliau lah guru mengajiku saat aku beranjak umur 4 tahun. Dengan kesabaran tapi penuh dengan ketegasan, beliau mengajariku. Memori indah masih terekam saat aku harus belajar mengucapkan huruf Syin. Beliau mencontohkan dengan sebenar2nya tapi krn hasilku belum maksimal beliau menghukumku untuk mengucapkan lafal itu selama hampir 30 menit. Tak terbayang keringat yang keluar karena kesal mengganggu waktu mainku yang notabene masih umur 4 tahun. Untung ada sang nenek yang dengan sabar merayuku untuk tetap mengikuti hukuman sang kakek. Alhamdulillah aku lulus hukuman tersebut.

Dan beliau banyak mengajarkan bermacam2 ilmu tentang agama kepadaku, dari mulai cerita tentang para nabi, ayat2 dan hadist yang berhubungan dengan kehidupan sehari2, sampai dengan bacaan2 dzikir yang alhamdulillah sampai akhir hayatnya selalu beliau jalankan. Subhanallah.

Tapi dibalik kesederhanaannya, beliau sosok yang teliti. Hal terlucu yang selalu kami kagumi, diusia yang menginjak 80 an, di kondisi yang sudah pelupa, beliau masih dengan rapi mengumpulkan kunci2 lemari beliau dan hapal dengan kunci2 tersebut. Dan beliau pun masih dengan rapi menyimpan semua buku2 bacaan terutama yang berhubungan dengan keagamaan di dalam lemarinya. Walaupun kertas2 buku tersebut sudah berubah krn usia, tapi masih tertata rapi. Kesalutan untuk seorang kakek yang sudah tua dengan kondisi yang uzur.

Semua kharismatik beliau terlalu banyak untuk diungkapkan. Selamat jalan kakenda tercinta. Doa kami selalu menyertaimu. Semoga arwahmu diterima disisi Allah SWT. Semoga engkau dilancarkan jalan menuju alam barzah, dijauhkan dari siksa kubur, dijauhkan dari api neraka jahanam. Amin yaa robbal 'aalamin.

---> Kesan mendalam kami untuk kakek tercinta, Letkol Pol Purn Hi. Hazboellah bin Hi. M. Said.